ADI MULYADI, KENALKAN INDONESIA LEWAT FASHION
Sempat menekuni beberapa bidang kerja yang berbeda, akhirnya Mas Adi
Mulyadi merasa jatuh hati dengan dunia fashion.
Atas usaha dan dedikasinya, dia mampu menjadi salah satu desainer yang
diperhitungkan di Indonesia. Tak heran, jika karya-karyanya sekaligus mengemban
misi memperkenalkan budaya. Berbagai ajang internasional, sudah berhasil
menampilkan maha karyanya, sejauh itu pula gaun-gaun yang dia rancang mampu
mengundang decak kagum masyarakat luar. Untuk mengetahui kehidupannya lebih
jauh, reporter kami, Okta Adetya melakukan wawancara secara online pada tanggal
27 Februari 2013. Inilah hasil wawancara kami:
DMIdaMW :
Mas kami ingin mengetahui aktivitas dan pengalaman mas Adi dalam
memperkenalkan budaya nusantara. Kalau boleh tahu, sekarang ini mas Adi
sedang melakukan kesibukan apa?
Adi Mulyadi : Saat ini kesibukan mas Adi melakukan persiapan fashion show mas Adi dimana insyallah akan dilaksanakan fashion show pada tanggal 14 maret di Kementerian Pariwisata Indonesia, 13 April show tunggal mas Adi di Balai Samudera, Mei mas akan show sekalian sponsor abang none Jakarta Barat, dan Juni fashion show sekalian sponsor Kang Nong Pro Banten dan masih banyak kegiatan lainnya seperti pemotretan dan sponsor stasiun TV lain hehe... Jadi tahun 2013 ini kegiatannya lumayan padat.
DMIdaMW : Wah banyak juga agenda untuk tahun ini ya, boleh
diceritakan sedikit, sejak kapan mas Adi menggeluti dunia desain? Apa yang
mendorong mas Adi memilih hal ini?
Adi Mulyadi : Mas Adi mulai mengenal dunia fashion tahun 2006 tapi pada waktu itu
mas Adi bekerja sebagai marketing dekorasi, mengurus dekorasi pelaminan untuk
pernikhan, kebetulan di tempat mas Adi bekerja juga ada bridalnya di sanalah
mas Adi mulai menyukai fashion. Setelah
menyukai fashion, mulailah mas Adi
menggambar design design baju, alhamdulillah design mas Adi disukai banyak orang.
Setelah 1,5 tahun kerja sebagai marketing dekorasi tadi, mas Adi keluar dan bekerja
sebagai marketing boutiq di salah satu desainer di Jakarta, alhamdulillah selina
desain banyak ilmu yang saya pelajari, mengenal dunia fashion hehhe... Setelah 1 tahun bekerja di sana mas Adi keluar
lagi dan bekerja sebagai fashion
konsultan selama 6 bulan dan akhirnya tgl 28 Februari 2010, mas Adi memastikan
diri untuk membuka usah jahitan sendiri atau usaha sendiri. Walau awalnya
dipenuhi rasa takut, alhamdulillah 3 tahun berkarier sudah cukup direspon masyarakat
secara nasional. Mungkin kalian belum tahu, mas Adi dulu sempat honor di salah
satu bank pemerintah di Jogja juga. Hehe...
DMIdaMW : Memang melihat karya-karya mas Adi, tidak lepas
dari kata kebaya. Sangat menarik. Mengapa memilih kebaya sebagai brand?
Adi Mulyadi : Jika dikatakan memilih, itu salah. Saya tidak
pernah memilih apapun itu, baik kebaya atau gaun atau apalah. Semuanya itu
mengalir dengan sendirinya, karena saya percaya Allah sudah mengatur semuanya, seperti
contoh dulu mas Adi gila akuntasi dan perbankan, eh... sekarang malah ke dunia fashion. Begitupun fashion kebaya yang mas Adi buatpun, itu mengalir dengan sendirinya
bukan dipilih. Jika ada yg memesan gaun, jas, atau baju cowok lainnya mas Adi terima
kok, tapi kebetulan jika mas Adi membuat suatu kebaya itu dinilai oleh masyarakat
sedikit berbeda dengan desainer lainya.
DMIdaMW : Tapi memang benar, bahwa mas Adi memang
memiliki ciri khas dalam tiap rancangannya. Sejak berkarir di dunia fashion pencapaian dan prestasi apa saja
yang sudah diraih?
Adi Mulyadi : Nah kalau dibilang prestasi nggak tahu ya, itu orang yang bisa menilai
sendiri, karena nggak ada prestasi yang
berarti. Tapi, ada beberapa kegiatan yang mungkin sifatnya prestasi, salah
satunya karya mas Adi dipercaya memegang semua pageant yang ada di Indonesia, itu jarang terjadi pada seorang desainer.
Baju mas Adi dibawa ke Las Vegas buat dipakai di malem grand final oleh Marsel (Puteri Indonesia Universe 2012 –red), dibawa Debi Octara di ajang Miss University
ke Korea, dibawa ke Thailand pada ajang Miss International oleh Arlin, ke Malaysia
dibawa Olin ke ajang Miss Interntinal World, Chelsea Liven juga mengenakannya
ke Miss Earth yang digelar di Filipina dan waktu Miss World South Sudan (Atong
Damach) ke Indonesia pun, dia memilih gaun rancangan mas Adi hehe...
DMIdaMW : Melihat kedekatan Mas Adi dengan Atong Damach
dan pelaku pageant luar, tentu mas Adi tahu, seberapa excited mereka terhadap karya-karya desainer Indonesia?
Adi Mulyadi : Sejauh ini sangat positif ya, mereka cukup
kagum akan karya-karya berupa kebaya ya, karena gaun bagi mereka sudah hal
biasa, tapi kebaya sesuatu yang culture
dan berkelas bagi mereka dan mereka sangat bangga menggunakan kebaya. Bahkan, selain
kebaya sudah pasti mereka menyukai alam dan keramahan masyarakat Indoensia
heheh... Makanya, kita harus berbangga memiliki kebaya dan kita harus menjga
dan melestarikan salah satu karya bangsa yang bisa mendunia hehe.
DMIdaMW : Indikasi kuat bahwa kita bisa jadi trendsetter mode dunia? Apakah mas Adi melihat perkembangan
yang cukup menggembirakan atas semakin dikenalnya mode Indonesia di luar
negeri?
Adi Mulyadi : Sudah pasti karena keunikan kebaya yang
Indoensia miliki, suatu hari saya yakin kebaya modifikasi akan disukai oleh orang
manca negara, makanya dari sekarang mas Adi mulai mendesain kebagown. Setiap
gaun pasti ada sentuhan kebayanya, karena klo kebaya total itu sedikit ribet
untuk orang luar. Jangankan orang luar, orang kita aja terkesan ribet terkadang
hehhe... Nah, strateginya itu tadi, desainlah kebaya sesimple dan seelegan
mungkin agar bisa diterima oleh masyarakat dunia. Hehe..
DMIdaMW : Sebenarnya trend kebaya itu mulai nampak sejak
kapan mas?
Mas Adi sih nggak
tahu pasti, tapi versi mas Adi sejak era 95an tapi booming banget diangkat oleh Anne Avanti tahun 2000an hehe
DMIdaMW : Menarik. Oh ya mas setuju tidak bahwa kesan
internasional itu harus minim dan seksi?
Adi Mulyadi : Gak setuju sih, karena sexy itu sendiri tergantung
dipandang dari mananya, kalau bajunya sexy tapi pembawaanya gak sexy dan elegan jadi kurang mnarik.
Ada juga orangnya yang sexy auranya tapi bajunya gak sexy. International look itu bisa dinilai bukan feminim atau sexynya,
tapi suatu karya yang mengikuti trend dunia, itu baru bisa dibilang kesan
interntional, karena baju kemben juga sexy.
Apa bisa dibilang international? Kebaya juga feminim kan? Tapi gak bisa dibilang international..hehehe...
Jadi kesan interntional bukna karena sexy dan feminim, tapi karen trend dunia yang sedang terjadi. Karena
begini, saat ini kita bilang baju yang banyak beredar itu kelas international, tapi
10 tahun lagi pasti dibilang ketinggalan jaman atau sudah model lama kan?
Heheh....
DMIdaMW : Nah, sebagai orang yang sudah terbiasa
berhubungan dengan para puteri, apa pesan- pesan mas terhadap mereka?
Adi Mulyadi : Yang pastinya, nama putri yang mereka emban
haruslah sesuai dengan kepribadian kalian, luar dalam harus dilakukan dengan ikhlas
layaknya seorang putri yang pintar, berwibawa, dan baik serta mengabdi pada
masyarakat bangsa dan negara. Perjuangan kalian jangan hanya sebatas masa
jabatan, tapi lakukan semasa kalian bisa lakukan, bila perlu sampai akhir hayat
deh untuk membantu memajukan bangsa ini. Heheh..
DMIdaMW : Great. Keinginan mas Adi yang belum terwujud sampai
saat ini apa?
Adi Mulyadi : Menaikan haji kedua orang dua. Titik.
DMIdaMW : Hehe ada rencana ekspansi ke luar negeri? Memperkenalkan
budaya Indonesia dengan membuka butik di sana misalnya?
Adi Mulyadi : Itu sudah pasti semua desainer juga mau kali
wkwkkwkw... Tapi mas Adi selalu ikhtiar sama Gusti Allah, jika diizinkan gak
kemana kok hehe... Suatu hari pasti akan terwujud walau lom tahu negara mana
heheh...
DMIdaMW : Haha... semangat mas taklukan Paris. Mungkin terakhir, apa pesan mas Adi pada
generasi muda, yang belakangan sudah mulai melupakan budaya bangsa sendiri?
Adi Mulyadi : Pesen mas Adi, mulailah menghargai diri
sendiri, jika bisa menghargai diri sendiri sudah pasti kita akan mengerti
situasi di sekitar kita, baik lingkungan, budaya bangsa dan negara. Karena,
jika kita bisa mencintai diri sendiri sudah pasti kita akan mencintai negara
kita sendiri, jangan bangga menggunakan budaya luar, tapi gunakanlah budaya
luar sebagai acuan untuk lebih maju, bukan menjdikan budaya luar sebagai jati
diri kita. Saya rasa jika pemuda Indonesia bisa berfikiran lebih modern mereka
akan bisa menggunakan kekayaan budaya kita dalam kehidupan sehari hari. Bahkan,
mereka bisa bangga dan kalau bisa budaya kita dijadikan trend dunia, seperti harajuku, trend pemuda Jepang jadi trend
dunia. Kenapa gak buat pemuda Indoensia? Pasti bisa kok hehehe,,
DMIdaMW : Great interview. Makasih banyak mas Adi, atas
kesediaan waktunya, semoga bisa menginspirasi banyak generasi muda.
CURICULLUM VITAE
Nama : Adi Mulyadi
Lahir : 28 maret 1985 di Kepahyang, Provinsi
Bengkulu
Agama :
Islam
Saudara :
anak ke 6 dr 6 bersaudara alias bungsu
Suku :
Melayu
Hobi :
dengerin lagu melayu, mendatangi alam berupa sawah, danau, sungai, gunung, dll
Komentar
Posting Komentar